Setelah sempat dilema dengan ganti lcd atau beli hape baru, akhirnya aku memutuskan untuk membeli hape baru. Wkwk.

Salah satu merk yang aku pilih adalah Samsung. Meskipun ditawarkan merk lain yang harganya lebih murah dengan kapasitas memori yang lebih besar, aku tetap memilih Samsung. Entah kenapa aku masih sangat percaya dengan brand besar meskipun sekarang sudah tidak sama seperti dulu. Di mana sekarang semua sudah dirakit di Indonesia. Artinya semua sudah made in Indonesia hanya saja standar perakitan sesuai dengan standar dari Samsung di Korea Selatan. Sebenarnya nggak Cuma hape kok, beberapa barang elektronik bahkan kendaraan pun sudah mulai banyak made in Indonesia emskioun standar perakitan dna pengepakannya mengikuti brand di negara asalnya. Tujuannya agar harganya nanti jadi lebih murah. Kalau impor barang jadi kan jadi mahal banget. Bukan berarti kualitas jadi jelek ya.

Karena budget terbatas, tapi hape bisa untuk menulis dna membuat konten jadi aku pilih Samsung Galaxy A22 4G. Secara umum, spesifikasi Samsung Galaxy A22 4G sudah cukup baik untuk kebutuhan menulis dan membuat konten.

Sekarang, aku mau review Samsung Galaxy A22 4G yang sudah aku pakai beberapa bulan ini. Samsung Galaxy A22 ini aku pakai untuk menulis, membaca ebook, membuat konten video atau sosial media.

Review Samsung Galaxy A22


Spesifikasi Samsung Galaxy A22 4G

Samsung Galaxy A22 4G ini memiliki tiga warna yaitu hijau mint, ungu violet dan hitam. Aku memilih warna hijau mint karena warnanya lebih segar.

Samsung Galaxy A22 juga memiliki dua jenis jaringan 4G dan 5G, tapi aku pakai yang 4G karena kebutuhanku sekarang 4G masih bisa tercukupi.

Dimensi dan bobot : 159,3 x 73,6 x 8,4, 186 gram

Layar : Super AMOLED 6,4 inci HD Plus (720 x 1.600 piksel), refresh rate 90Hz, aspek rasio 20:9, HDR

Chipset : MediaTek Helio G80

CPU dan GPU : 

CPU : Octa Core, (Dual 2 GHz + Hexa 1.8 GHz)

GPU : Mali-G52 MC2

RAM dan memori internal 6 GB/128 GB

SIM dan microSD : Dual SIM (Nano) + microSD (hingga 1 TB)

Kamera :

Kamera depan 13 MP (f/2.2) (wide), 1/3.1", 1.12µm

Kamera belakang Kamera utama (wide) 48 MP (f/1.8), PDAF, OIS

Kamera ultrawide 8 MP (f/2.2) , 1/4.0", 1.12µm

Kamera depth 2 MP (f/2.4)

Kamera makro 2 MP (f/2.4)

Sistem operasi : Android 11, One UI Core 3.1

Baterai : 5.000 mAh, fast charging 15 Watt

Fitur lainnya : USB, type-C, fingerprint (side-mounted), port jack 3.55 mm, Bluetooth 5.0.

Warna : Mint, Violet, Black

Harga : Rp 2.999.000

Bagaimana kualitas kamera Samsung Galaxy A22?

Kualitas kamera Samsung Galaxy A22 menurutku bagus. Nilai 8 dari 10 sudah sesuai. Kamera depan saja 13 MP. Sementara kamera belakang 48 MP. Dan itu sudah menghasilkan gambar yang jelas, tidak pecah dan piksel besar. Itulah kenapa memori penyimpanan Samsung Galaxy A22 juga besar.

Yang keren lagi, ada kamera ultrawide, kamera depth dan kamera makro. Kita bisa memotret panorama yang keren habis. Kita juga bisa memotret obyek dengan jarak sangat dekat sekitar 5 cm (kamera makro). Bagi pencinta kuliner juga ada mode makanan yang hanya fokus pada satu titik sementara di bagian lain blur.

Kalau kalian sering melihat konten video hyperlapse atau gerak lambat, nah kamera Samsung Galaxy A 22 ini bisa digunakan untuk mempercepat atau memperlambat tanpa editing.

Bisa juga memakai mode pro dimana kita bisa setting sesuai keinginan. Mode pro kamera Samsung Galaxy A22 terdiri dari ISO, WB dan +/-. Masalahnya aku nggak bisa settingnya. Wwkwkwk.

Fungsi kameranya hampir sama dengan DSLR di mana kamera utama Samsung Galaxy A22 memiliki aperture kecil (f/1.8). Aperture kecil artinya memungkinkan cahaya masuk lebih banyak ke sensor. Dengan begitu, hasil foto akan lebih terang meskipun dipakai di malam hari atau di ruangan minim cahaya. Beberapa hasil foto yang aku potret di tempat minim cahaya memang bisa menghasilkan foto yang terang.

RAM dan Memori Internal yang cukup besar

RAM dan Memori Internal Samsung Galaxy A22 yaitu 6 Gb dan 128 Gb. Untuk kebutuhan edit video dan instal aplikasi chat, aplikasi baca dan menulis termasuk WPS yang cukup berat, aplikasi pembayaran, sosial media (Instagram, TikTok, Twitter), aplikasi rekam audio untuk podcast, aku rasa sudah cukup lancar karena RAM 6 Gb sudah mumpuni.

Sementara memori internal sebesar 128 Gb sudah cukup untuk menyimpan foto dan video yang banyak. Meskipun begitu aku tetap menghapus beberapa foto yang tidak digunakan agar besok-besok nggak pusing hapus-hapus. Untungnya, ada recycle bin jadi kalau salah hapus masih bisa recovery.

Kalau dirasa kurang, masih ada satu slot untuk menambah memori kok yaitu microSD hingga 1TB. Banyak banget deh itu buat menyimpan data.

Layar super AMOLED

Kelebihan layar AMOLED adalah penggunaan energi yang efisien karena konsumsi daya hanya berfokus pada piksel aktif, sedangkan warna hitam mewakili piksel yang tidak aktif dan tidak memerlukan energi.

Kelebihan lainnya adalah desain layar yang super tipis sehingga memungkinkan produsen memproduksi perangkat yang lebih tipis.


Tingkat kecerahan adaptif

Kecerahan layar secara otomatis bisa disesuaikan dengan pencahayaan di ruangan. Jika keluar ruangan, maka tingkat kecerahan akan menyesuaikan. Jadi kita tidak perlu mencerahkan sendiri, tingkat kecerahan layar akan berubah dengan sendirinya.

Baterai hemat

Memang sih penggunaan baterai tergantung dengan penggunaan fitur dalam ponsel tapi selama ini aku pakai Samsung Galaxy A22 masih bisa dikatakan hemat. Nge-charge dalam waktu 1-2 jam dan ponsel bisa dipakai selama kurang lebih 16 jam dalam satu kali pengisian daya. Baterai Samsung Galaxy A22 yaitu 5000 mAH. Penggunaan baterai ini juga lama-lama akan cepat drop ketika kita tidak menggunakan dengan semestinya. Banyak sekali penyebab baterai cepat habis padahal kapasitas baterai 5000 mAh.

Sistem operasi Android 11

Meskipun bukan sistem operasi android terbaru, Samsung Galaxy A22 memiliki sistem operasi Android 11. Sesuai kebutuhan, sistem operasi ini sudah cukup untuk aku gunakan untuk merekam video, audio, edit video dan menulis.

One UI Core merupakan sistem operasi yang dikembangkan Samsung yang hanya memasang fitur-fitur penting saja. Jika dibandingkan One UI, One UI Core ini banyak fitur yang dipangkas. Tampilan dan fungsinya tidak ada yang bisa dibedakan.

Dilengkapi fingerprint sensor

Menurutku fingerprint sensor ini sangat penting untuk pengamanan ponsel kita, apalagi sekarang pembayaran digital banyak dilakukan melalui aplikasi. Tidak hanya pin saja, penggunaan fingerprint ini memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi karena setiap sidik jari orang berbeda.




Demikian review Samsung Galaxy A22 4G. Bagiku, memilih gadget memang sesuaikan dengan kebutuhan sih. Kalau aku kebutuhanku seperti yang disebutkan di atas. Kalau kalian gadget seperti apa yang mendukung kebutuhan kalian?